Gangguan Pendengaran Kongenital untuk Orangtua Baru

Sebagai orangtua baru, menerima diagnosa bahwa anak Anda kehilangan pendengaran kongenital dapat membuat kewalahan dan bingung. Namun, dengan informasi dan dukungan yang tepat, Anda dapat membantu anak Anda tumbuh dan berkembang dengan baik meskipun memiliki gangguan pendengaran. Dalam artikel ini, kami akan memberikan gambaran tentang gangguan pendengaran sejak lahir, termasuk penyebab, diagnosa, pengobatan, dan cara merawat, serta menyediakan sumber daya dan dukungan untuk orangtua baru.

Neborn Hearing Screening at SOUNDLIFE

Apa itu Gangguan Pendengaran Kongenital?

Gangguan pendengaran kongenital adalah jenis gangguan pendengaran yang ada sejak lahir atau diperoleh selama kehamilan. Kondisi medis ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk faktor genetik dan lingkungan.

Faktor genetik bertanggung jawab hingga 50% dari semua kasus gangguan pendengaran bawaan. Penyebab genetik paling umum dari gangguan pendengaran bawaan adalah mutasi pada gen GJB2, yang bertanggung jawab untuk mengkodekan protein yang disebut connexin 26. Penyebab genetik lainnya termasuk mutasi pada gen SLC26A4, yang bertanggung jawab untuk mengkodekan protein yang disebut pendrin, dan mutasi mitokondria.

Infeksi maternal selama kehamilan, seperti rubela, sitomegalovirus, dan toksoplasmosis juga dapat menyebabkan gangguan pendengaran bawaan. Komplikasi selama kehamilan atau persalinan, seperti kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, dan kekurangan oksigen pada otak, juga dapat menyebabkan gangguan pendengaran. Paparan obat-obatan atau bahan kimia tertentu, seperti obat ototoksik atau tingkat kebisingan yang tinggi juga dapat menyebabkan gangguan pendengaran kongenital.

Diagnosa Pada Gangguan Pendengaran Kongenital

Diagnosa gangguan pendengaran bawaan biasanya melibatkan tes pendengaran. Pengecekan pendengaran bayi baru lahir direkomendasikan di sebagian besar negara dan biasanya dilakukan sebelum bayi meninggalkan rumah sakit.

Dua jenis tes pengecekan pendengaran bayi baru lahir yang paling umum adalah tes otoacoustic emission (OAE) dan auditory brainstem response (ABR). Tes OAE mengukur suara yang dihasilkan oleh telinga dalam sebagai respons terhadap suara, sementara tes ABR mengukur aktivitas listrik pada saraf pendengaran dan batang otak sebagai respons terhadap suara.

Jika bayi baru lahir tidak lulus tes pendengaran awal, evaluasi diagnostik tindak lanjut direkomendasikan. Ini mungkin melibatkan tes pendengaran tambahan, seperti audiometri nada murni atau audiometri ucapan, untuk menentukan tingkat dan jenis gangguan pendengaran. Ahli perawatan pendengaran juga akan melakukan pemeriksaan fisik telinga untuk memeriksa adanya kelainan.

Jenis Gangguan Pendengaran Bawaan 

Terdapat tiga jenis kehilangan pendengaran kongenital:

  • Gangguan Pendengaran Sensorineural:
    Gangguan pendengaran sensorineural pada bayi baru lahir merujuk pada jenis gangguan pendengaran yang terjadi akibat masalah pada telinga bagian dalam atau jalur saraf pendengaran. Biasanya disebabkan oleh kerusakan atau kelainan pada sel-sel sensorik (sel rambut) di koklea atau serat saraf yang mengirimkan sinyal suara ke otak. Gangguan pendengaran sensorineural dapat terjadi saat lahir (kongenital) atau didapat segera setelah lahir. Penyebab umum kondisi medis ini pada bayi baru lahir meliputi faktor genetik, infeksi selama kehamilan (seperti sitomegalovirus atau rubella), kelahiran prematur, paparan obat-obatan atau racun tertentu dan kondisi medis tertentu. Gangguan pendengaran sensorineural seringkali bersifat permanen dan tidak bisa disembuhkan, tetapi dapat dikelola dengan intervensi seperti alat bantu dengar atau implan koklea. Identifikasi dan intervensi dini sangat penting bagi bayi baru lahir dengan gangguan pendengaran sensorineural untuk mengoptimalkan perkembangan komunikasi dan bahasa mereka.
  • Gangguan Pendengaran Konduktif:
    Gangguan pendengaran konduktif untuk bayi baru lahir mengacu pada jenis gangguan pendengaran yang terjadi ketika gelombang suara tidak dapat mencapai telinga bagian dalam secara efektif. Hal ini sering disebabkan oleh penyumbatan atau kerusakan pada telinga bagian luar atau tengah. Penyebab umum gangguan pendengaran konduktif pada bayi baru lahir termasuk penumpukan kotoran telinga, penumpukan cairan di telinga tengah (karena kondisi seperti infeksi telinga tengah atau disfungsi tuba Eustachius), kelainan struktur di telinga, atau adanya benda asing di liang telinga. Tumor atau kista di telinga bagian luar atau tengah juga bisa menghalangi aliran suara. Dalam kasus gangguan pendengaran konduktif permanen pada bayi baru lahir, intervensi medis seperti pengobatan infeksi telinga, alat bantu dengar, atau bahkan pembedahan mungkin diperlukan untuk mengembalikan fungsi pendengaran. Dengan penatalaksanaan yang tepat, banyak kasus gangguan pendengaran konduktif pada bayi baru lahir dapat diperbaiki atau diatasi, memungkinkan perkembangan pendengaran yang optimal.
  • Gangguan Pendengaran Campuran:
    Gangguan pendengaran campuran pada bayi baru lahir adalah kombinasi dari kehilangan pendengaran sensorineural dan kehilangan pendengaran konduktif. Hal ini berarti bayi mengalami kerusakan atau masalah baik pada telinga dalam (koklea atau jalur saraf pendengaran) maupun pada telinga luar atau tengah (bagian yang menghantarkan suara ke koklea). Penting untuk mengidentifikasi dan menangani kehilangan pendengaran campuran pada bayi baru lahir sesegera mungkin untuk mendukung perkembangan pendengaran dan bahasa yang optimal.

Pengobatan dan Pengelolaan Gangguan Pendengaran Kongenital

Perawatan dan penanganan gangguan pendengaran bawaan bervariasi berdasarkan jenis dan derajat gangguan pendengaran. Alat bantu dengar biasanya digunakan untuk mengatasi gangguan pendengaran dan meningkatkan persepsi pendengaran. Dalam kasus tertentu, implan koklea mungkin disarankan sebagai pilihan. Intervensi dini memainkan peran penting dalam mengelola gangguan pendengaran kongenital secara efektif. Terapi bicara dan bahasa dapat bermanfaat dalam meningkatkan kemampuan komunikasi.

Selain itu, menjaga sisa sidang sangat penting. Paparan suara keras berpotensi memperburuk gangguan pendengaran, jadi penting untuk menggunakan penyumbat telinga atau penutup telinga di lingkungan yang bising.

Membuka Peluang Menuju Masa Depan Cerah

dengan memberdayakan anak-anak untuk mengatasi gangguan pendengaran mereka

Baby/Infant Hearing Loss @ SOUNDLIFE Hearing Center Indonesia

Saya Lahir dengan Gangguan Pendengaran

Menjadi orang tua dengan anak yang mengalami gangguan pendengaran kongenital mungkin membawa tantangan unik, tetapi dengan dukungan dan sumber daya yang tepat, anak Anda dapat berkembang dengan baik. Intervensi dini sangat penting, jadi konsultasikan dengan para profesional untuk evaluasi komprehensif dan pilihan solusi pendengaran yang tepat, seperti alat bantu dengar atau koklea implan.

Pelajari lebih Lanjut

Children Hearing Aids @ SOUNDLIFE Hearing Center

Saya Seorang Anak dengan Gangguan Pendengaran

Anak-anak bisa kehilangan pendengaran selama masa remajanya, terkadang dengan sedikit peringatan. Penyebab gangguan pendengaran bisa sangat berbeda di antara setiap anak, demikian pula efek fisiologisnya. Jika tidak ditangani, hal itu dapat menghancurkan para remaja, yang sudah menderita cobaan sosial dan emosional saat ini dalam hidup mereka.

Pelajari lebih Lanjut
Visual Reinforcement Audiometry @ SOUNDLIFE Hearing Center Indonesia

Tes Pendengaran untuk Bayi Baru Lahir, Balita dan Anak-anak

Tes pendengaran sangat penting untuk mendeteksi dan mengetahui gangguan pendengaran pada bayi, balita, dan anak-anak. Pemeriksaan pendengaran secara berkala juga harus dilakukan untuk memastikan perkembangan pendengaran anak berada di jalur yang benar, dan setiap kehilangan pendengaran dapat dideteksi dan segera ditangani.

Pelajari lebih Lanjut

Babies Babbling and Hearing @ SOUNDLIFE Hearing Center Indonesia

Apakah Bayi Saya Mendengar dengan Baik?

Bayi Anda perlu mendengar suara untuk belajar berbicara dan mengenal dunia sekitarnya. Mengingat tanda dan gejala gangguan pendengaran pada bayi dapat bervariasi, sangat sulit untuk mendeteksinya. Berikut adalah beberapa tonggak pendengaran yang dapat Anda gunakan sebagai panduan untuk tiga tahun pertama kehidupan bayi Anda.

Pelajari lebih Lanjut

Pencegahan Gangguan Pendengaran pada Anak

Remaja menghadapi risiko yang lebih tinggi terkena gangguan pendengaran akibat paparan musik keras, penggunaan headphone yang sering, dan kehadiran pada acara sosial berisik. Dengan menggunakan pelindung pendengaran, mereka dapat mencegah konsekuensi negatif dari gangguan pendengaran di masa depan dan menjaga kesehatan pendengaran mereka.

Pelajari lebih Lanjut

Earmuffs for Babies @ SOUNDLIFE Hearing Center Indonesia

Lindungi Pendengaran Anak Anda dengan Earmuff

Anak-anak belajar dari orang tua mereka, jadi penting bagi kita untuk menjadi contoh dalam perilaku pendengaran yang ingin kita dorong pada anak-anak kita. Efek merusak dari paparan suara bising pada pendengaran kita bersifat kumulatif, jadi penting untuk melindungi pendengaran sejak usia dini. Bawalah penutup telinga atau pelindung telinga ketika ada potensi suara keras.

Pelajari lebih Lanjut

Hearing Care Services @ SOUNDLIFE Hearing Center

Layanan Perawatan Pendengaran

Kami menyediakan layanan perawatan pendengaran untuk pasien dari segala usia — mulai dari bayi baru lahir hingga usia di atas 100 tahun. Setiap pelanggan memulai perjalanan mereka bersama kami melalui tes perilaku dan diagnostik. Setelah memahami kebutuhan dan ekspektasi pendengaran Anda, Anda akan mendapatkan solusi pendengaran yang dipersonalisasi untuk memaksimalkan kemampuan pendengaran Anda.

Pelajari lebih Lanjut

Membantu Anak Berhasil dengan Pendengaran lebih Baik

Berkat alat bantu dengar dan intervensi dini, hampir 90% anak dengan gangguan pendengaran dapat mengembangkan kemampuan bahasa sesuai usia dan meraih kesuksesan akademik di sekolah-sekolah umum.

~ Asosiasi Alexander Graham Bell untuk Tuna Rungu dan Sulit Mendengar

Ambil Langkah Pertama untuk Pendengaran Anak Anda