Takut Menjadi Tua

Takut Menjadi Tua

Feb 05, 2024

Di dunia yang terobsesi dengan rasa takut ketinggalan Fear Of Missing Out atau disingkat FOMO, terdapat ketakutan yang lebih tenang namun mendalam yang banyak dari kita rasakan – Rasa Takut Menjadi Tua atau Gerascophobia dan dalam kepopularitasannya dapat dikenal dengan Fear Of Getting Old atau FOGO. Hari ini, kami menyelidiki kompleksitas FOGO, menelusuri akar permasalahannya, dampaknya terhadap individu, dan strategi untuk mengatasi ketakutan ini, yang pada akhirnya membuka jalan bagi perspektif yang lebih positif terhadap penuaan.

Memahami FOGO - Rasa Takut Menjadi Tua

FOGO, atau Takut Menjadi Tua, adalah sebuah sentimen yang sangat dirasakan oleh banyak orang. Ini mencakup kekhawatiran tentang perubahan fisik, mental, dan emosional yang timbul seiring bertambahnya usia. Berbeda dengan FOMO yang bersifat mendesak, FOGO adalah ketakutan halus yang sering kali mengintai di latar belakang, membentuk persepsi kita dan memengaruhi pilihan hidup.

Studi Pfizer pada tahun 2014 menemukan bahwa 87% orang dewasa memiliki setidaknya satu ketakutan terkait penuaan. Menganalisis 4,2 juta tweet tentang penuaan mengungkapkan bahwa 62% membawa aspek negatif. Ketakutan yang meluas ini tercermin dalam iklan yang mempromosikan asuransi kesehatan, produk anti-penuaan, dan banyak lagi.

Orang-orang yang takut akan penuaan sering kali bergulat dengan gagasan tentang penurunan fisik – berkurangnya kemampuan dan menurunnya kesehatan. Seiring bertambahnya usia, otot, persendian, dan tulang kita memburuk, sehingga berdampak pada penglihatan, gigi, dan pendengaran. Penyakit kronis menjadi lebih umum, dan kekhawatiran mengenai kemampuan mental, termasuk memori dan kecepatan pemrosesan, muncul. Yang mengejutkan, hanya 10% dalam penelitian Pfizer yang mengungkapkan ketakutannya terhadap kematian, sementara mayoritas takut akan penurunan yang diakibatkannya.

Pertemuan pribadi dengan teman dan keluarga berusia 60 tahun ke atas sering kali memainkan peran penting dalam mengembangkan FOGO. Menyaksikan kemerosotan fisik dan mental dari orang-orang tercinta menimbulkan kekhawatiran mendalam mengenai perkembangan perjalanan penuaan yang tidak bisa dihindari.

Mengubah FOGO Menjadi Aksi Positif

Meskipun ada ketakutan seputar penuaan, penelitian menunjukkan bahwa kebahagiaan sering kali meningkat setelah usia lima puluh. Ahli geriatri terkenal Louise Aronson menekankan bahwa banyak lansia yang menilai kesehatan mereka secara keseluruhan baik atau sangat baik, dan menemukan kepuasan dalam berbagai aktivitas. Mengubah narasi mengenai penuaan melibatkan sikap bersyukur, optimisme, dan memaafkan.

Mantan Chief Medical Officer di Pfizer, Freda Lewis-Hall, mendorong individu untuk mengubah ketakutan mereka menjadi tindakan yang sehat. Berapa pun usianya, menerapkan gaya hidup yang lebih sehat, termasuk olahraga teratur, pola makan seimbang, dan tidur yang cukup, dapat berkontribusi signifikan terhadap kesejahteraan secara keseluruhan dan berfungsi sebagai pendekatan proaktif terhadap penuaan.

Menghadapi Pendamping Penuaan: Gangguan Pendengaran

Salah satu aspek penting yang sering dikaitkan dengan penuaan adalah gangguan pendengaran. Menyadari pentingnya masalah ini sangatlah penting, karena hal ini berdampak langsung pada kualitas hidup banyak orang secara keseluruhan.

Gangguan pendengaran, yang sering disalah artikan sebagai kebingungan atau kehilangan ingatan, dapat diobati secara efektif. Mengatasi gangguan pendengaran meningkatkan status kognitif, menurut American Speech-Language-Hearing Association. Alat bantu dengar, pengobatan utama pada sebagian besar kasus, memainkan peran transformatif dalam mengurangi FOGO.

Gangguan pendengaran merupakan masalah umum di antara populasi lansia, dengan 80% orang berusia 70 tahun ke atas mengalami gangguan pendengaran pada tingkat tertentu, seperti yang dilaporkan oleh National Council on Aging. Selain tantangan komunikasi, gangguan pendengaran yang tidak diobati juga dikaitkan dengan peningkatan risiko demensia, kecemasan, depresi, dan bahkan kemungkinan jatuh yang lebih tinggi. Hal ini menunjukkan dampak beragam terhadap kesejahteraan seseorang.

Peran Alat Bantu Dengar dalam Mengatasi FOGO

Mengatasi gangguan pendengaran dapat menjadi langkah penting dalam mengatasi FOGO. Terlepas dari stereotip yang ada, alat bantu dengar menawarkan banyak manfaat. Mereka tidak hanya meningkatkan fungsi kognitif tetapi juga mengurangi kecemasan dan depresi, membantu memori dan kognisi, dan meningkatkan kualitas suara secara keseluruhan. Alat bantu dengar modern dilengkapi dengan teknologi canggih seperti streaming Bluetooth dan fungsi isi ulang, yang memberdayakan lansia untuk tetap terhubung dengan kehidupan modern.

Menaklukkan FOGO berarti menghadapi proses penuaan dengan pola pikir positif. Dengan memahami ketakutan yang ada, menerapkan gaya hidup sehat, dan mengatasi masalah spesifik seperti gangguan pendengaran, seseorang dapat menjalani perjalanan menuju penuaan dengan penuh rahmat dan ketahanan. Penuaan bukanlah akhir; sebaliknya, ini adalah kesempatan untuk menumbuhkan kebijaksanaan, menghargai kenangan, dan menjalani kehidupan yang memuaskan. Rangkullah tahun-tahun emas dengan tangan terbuka – Anda tidak sendirian dalam perjalanan transformatif ini.