Gangguan pendengaran mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia, menjadikannya salah satu masalah kesehatan paling umum di zaman kita. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar satu dari setiap tiga orang yang berusia di atas 65 tahun hidup dengan gangguan pendengaran pada tingkat tertentu. Meskipun kejadiannya tersebar luas, gangguan pendengaran sering kali tidak diobati, dan hanya sebagian kecil dari mereka yang mengalami gangguan pendengaran yang mencari bantuan. Penting untuk dipahami bahwa gangguan pendengaran tidak membeda-bedakan berdasarkan usia atau latar belakang keluarga, dan jika tidak ditangani, hal ini dapat berdampak pada fungsi kognitif, interaksi sosial, dan kualitas hidup secara keseluruhan.
-
Dokter Jarang Melakukan Tes Gangguan Pendengaran
Terlepas dari prevalensi gangguan pendengaran dan risiko yang terkait, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Audiology menemukan bahwa hanya 16% dokter yang secara rutin melakukan skrining terhadap gangguan tersebut. Hal ini menggarisbawahi perlunya kesadaran yang lebih besar dan tindakan skrining yang proaktif di lingkungan layanan kesehatan. -
Gangguan Pendengaran Bisa Terjadi pada Siapa Saja
Bertentangan dengan anggapan umum, gangguan pendengaran tidak hanya terjadi pada orang lanjut usia. Penyakit ini dapat menyerang orang-orang dari segala usia, mulai dari bayi hingga orang lanjut usia, dan semua orang di antaranya. Gangguan pendengaran dapat terjadi pada semua usia karena berbagai faktor, antara lain genetik, paparan suara keras, dan kondisi medis tertentu. -
Gangguan Pendengaran Meningkatkan Risiko Penurunan Kognitif
Penelitian telah menemukan korelasi antara gangguan pendengaran yang tidak diobati dan penurunan kognitif, termasuk demensia. Sumber daya kognitif otak diyakini dialihkan untuk mengimbangi kesulitan pendengaran, yang berpotensi berkontribusi terhadap kerusakan kognitif seiring berjalannya waktu. -
Gangguan Pendengaran Bisa Meningkat karena Paparan Musik
Meskipun paparan suara keras dapat menyebabkan gangguan pendengaran, jenis musik tertentu juga dapat memengaruhi kesehatan pendengaran kita. Paparan musik keras dalam waktu lama, terutama melalui headphone atau saat konser, dapat merusak sel-sel rambut halus di telinga bagian dalam, yang seiring berjalannya waktu dapat menyebabkan gangguan pendengaran. Sangat penting untuk menikmati musik dengan volume yang wajar untuk melindungi pendengaran kita. -
Gangguan Pendengaran Mempengaruhi Perkembangan Bayi
Gangguan pendengaran pada bayi dapat berdampak signifikan terhadap perkembangan mental mereka,” kata Dr. William Brown, audiolog anak terkenal. Deteksi dan intervensi dini sangat penting untuk memastikan bayi mencapai tahap perkembangannya. -
Gangguan Pendengaran Terkait Usia Biasanya Disebabkan oleh Kerusakan Sel Rambut
Seluk-beluk gangguan pendengaran seringkali berasal dari kerusakan sel-sel rambut halus di dalam koklea. Seiring bertambahnya usia, silia ini, yang bertanggung jawab untuk mendeteksi getaran suara, menjadi semakin rentan, khususnya mempengaruhi suara frekuensi tinggi yang penting untuk komunikasi yang jelas, seperti yang dihasilkan oleh konsonan f, sh, ch, p, s dan t. -
Gangguan Pendengaran yang Tidak Diobati Itu Mahal
Selain dampaknya sendiri, gangguan pendengaran yang tidak diobati juga menimbulkan beban ekonomi yang besar, yang diperkirakan mencapai $750 miliar secara global oleh WHO. Kondisi yang tidak ditangani ini tidak hanya menghambat potensi pendapatan individu tetapi juga berkontribusi terhadap kerugian sosial melalui penurunan produktivitas dan peningkatan pengeluaran layanan kesehatan. -
Polusi Kebisingan Memainkan Peran Dominan dalam Menyebabkan Gangguan Pendengaran
Polusi suara adalah penyebab utama gangguan pendengaran, karena paparan suara keras yang berulang-ulang, biasanya 85 desibel atau lebih tinggi, dapat menyebabkan kerusakan permanen. Di wilayah metropolitan, dimana tingkat kebisingan lalu lintas sering kali melampaui ambang batas ini, yaitu mencapai tingkat 80-90 dB atau lebih tinggi, terutama pada jam sibuk, risiko gangguan pendengaran meningkat secara signifikan. Akibatnya, individu yang tinggal di kota-kota metropolitan lebih mungkin mengalami gangguan pendengaran dibandingkan dengan mereka yang tinggal di daerah pedesaan atau daerah yang kurang padat penduduknya. -
Gangguan Pendengaran Akibat Kebisingan Dapat Dicegah
Meskipun beberapa penyebab gangguan pendengaran berada di luar kendali kita, banyak kasus yang dapat dicegah. Melindungi telinga kita dari kebisingan yang berlebihan, melakukan pemeriksaan pendengaran secara teratur, dan menerapkan kebiasaan gaya hidup sehat dapat membantu menjaga pendengaran kita selama bertahun-tahun yang akan datang. Dengan mengambil tindakan proaktif, kita dapat menikmati suara kehidupan semaksimal mungkin. -
Banyak Orang Terkenal Mengalami Gangguan Pendengaran dan Masih Sukses
Banyak tokoh terkemuka, termasuk Penyanyi Jepang Utada Hikaru, Aktris AS Halle Berry, Presiden AS Bill Clinton, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dan bahkan Ludwig van Beethoven, telah bergulat dengan gangguan pendengaran, namun mencapai kesuksesan luar biasa di bidangnya masing-masing. Pengalaman mereka menjadi bukti ketahanan dan kemampuan beradaptasi individu yang hidup dengan gangguan pendengaran.