Perlindungan Pendengaran untuk Musisi: Hindari Risiko Tinnitus dan Gangguan Pendengaran
Musisi sering terpapar suara yang sangat keras. Baik saat tampil di panggung, rekaman di studio, maupun ketika latihan atau berada di konser, tingkat suara bisa mencapai level yang berbahaya bagi pendengaran. Jika tidak menggunakan pelindung telinga, paparan suara keras yang terus-menerus dapat menyebabkan kerusakan permanen, tinnitus (denging di telinga), bahkan gangguan pendengaran total.
Di banyak tempat musik, tingkat suara sering kali melebihi 100 desibel—angka yang dapat memicu penurunan pendengaran jika terpapar terlalu lama. Di konser, suara bisa mencapai 110–120 desibel, dan musisi di panggung biasanya terpapar level yang lebih tinggi lagi. Jika terjadi berulang-ulang, suara keras ini dapat merusak telinga dalam.
Kabar baiknya, risiko ini bisa sangat berkurang dengan penggunaan pelindung telinga yang tepat. Dengan perlindungan yang aman, musisi bisa tetap menjalani karier mereka tanpa harus mengorbankan pendengarannya.
Apa itu Tinnitus dan Gangguan Pendengaran?
Tinnitus dan gangguan pendengaran sering disalahpahami, tetapi keduanya adalah kondisi yang berbeda.
- Tinnitus mengacu pada persepsi suara seperti denging, dengung, atau desisan di telinga tanpa ada sumber suara dari luar. Tinnitus adalah gejala umum dari penurunan pendengaran dan sangat umum terjadi pada musisi yang terpapar pada musik keras. Meskipun tinnitus tidak menyebabkan gangguan pendengaran total, kondisi ini dapat sangat mengganggu dan memengaruhi kemampuan musisi untuk tampil atau menikmati hidup secara normal.
- Gangguan Pendengaran, adalah kondisi di mana kemampuan seseorang untuk mendengar suara berkurang, baik sebagian atau sepenuhnya. Kondisi ini dapat disebabkan oleh kerusakan pada telinga bagian dalam atau saraf pendengaran. Bagi musisi, gangguan pendengaran sering kali disebabkan oleh paparan berkepanjangan terhadap suara keras tanpa perlindungan yang tepat.
Kenapa Musisi Lebih Rentan Terhadap Tinnitus?
Musisi sangat rentan terhadap tinnitus karena mereka sering terpapar pada lingkungan suara bertekanan tinggi. Baik saat di panggung maupun di studio, tingkat suara bisa dengan mudah mencapai 100 desibel atau lebih, yang dapat merusak sel rambut sensitif di telinga bagian dalam dan memicu tinnitus. Bahkan paparan singkat terhadap suara keras, seperti saat solo drum atau suara gitar, dapat memicu gejala tinnitus.
Penelitian medis mendukung gagasan bahwa musisi memiliki risiko lebih tinggi mengembangkan tinnitus. Studi menunjukkan bahwa hingga 50% musisi mengalami tinnitus akibat profesinya — jauh lebih tinggi dibandingkan populasi umum. Administrasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (OSHA) memperingatkan bahwa paparan suara di atas 85 desibel dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kerusakan pendengaran. Bagi musisi, ambang batas kebisingan ini sering terlampaui, terutama di lingkungan seperti konser, ruang latihan, atau studio yang tingkat suaranya mencapai atau melebihi 100 desibel.
Musisi yang Mengalami Penurunan Pendengaran
Sayangnya, beberapa musisi terkenal mengalami penurunan pendengaran atau tinnitus karena terpapar musik keras tanpa perlindungan telinga yang tepat. Beberapa di antaranya adalah:
- Ayumi Hamasaki (Jepang) – Bintang pop ternama yang mengalami penurunan pendengaran setelah bertahun-tahun terpapar volume tinggi. Kini ia menggunakan alat bantu dengar saat tampil, menegaskan pentingnya pelindung telinga bagi musisi.
- JJ Lin (Singapura/Taiwan) – Mengalami penurunan pendengaran akibat paparan musik keras dan kini aktif menjaga pendengarannya dengan pelindung khusus.
- Kenny G (AS) – Saxophonist legendaris yang akhirnya didiagnosis penurunan pendengaran akibat bertahun-tahun bermain di lingkungan dengan suara tinggi.
- Eric Clapton (Inggris) – Mengalami tinnitus dan gangguan pendengaran karena terpapar musik keras selama karier panjangnya.
- Will.i.am (AS) – Pemimpin Black Eyed Peas ini mengalami penurunan pendengaran dan kini aktif mengampanyekan pentingnya perlindungan telinga di dunia musik.
Mengapa Tidak Menggunakan Pelindung Telinga Busa?
Pelindung telinga busa memang umum digunakan, tetapi tidak ideal bagi musisi. Busa mengurangi volume suara secara keseluruhan sehingga kejernihan musik menurun. Selain itu, busa sering tidak nyaman untuk penggunaan jangka panjang dan tidak menyesuaikan bentuk telinga individu. Karena itu, pelindung telinga khusus musisi seperti MusicianSafe lebih disarankan karena memberikan perlindungan tanpa mengorbankan kualitas suara.
Apa Jenis Pelindung Telinga yang Terbaik untuk Musisi?
Musisi membutuhkan pelindung telinga yang dapat melindungi dari kebisingan tanpa mengubah karakter suara. Berikut beberapa pilihan terbaik:
- Custom MusicianSafe Earplugs: Dibentuk sesuai telinga musisi, memberikan kenyamanan maksimal dan perlindungan akurat dengan filter yang meredam suara secara merata di seluruh frekuensi.
- Alpine MusicSafe Pro: Pelindung premium dengan filter yang meredam tanpa mengubah suara aslinya, cocok untuk lingkungan konser yang sangat keras.
- Alpine MusicSafe: Dirancang untuk musisi profesional dengan tingkat pengurangan kebisingan tinggi sambil menjaga kejernihan audio.
Pelindung telinga yang tepat adalah investasi penting untuk menjaga pendengaran musisi. Dengan perlindungan yang tepat, Anda dapat melanjutkan karier musik tanpa mengorbankan pendengaran dan performa Anda.
Hubungi SOUNDLIFE untuk Solusi Perlindungan Pendengaran Anda
Di SOUNDLIFE, kami memahami betapa pentingnya menjaga pendengaran bagi musisi. Jika Anda membutuhkan pelindung telinga khusus yang nyaman dan efektif, hubungi kami hari ini. Kami siap membantu Anda menemukan solusi perlindungan pendengaran terbaik agar Anda bisa terus tampil maksimal tanpa risiko kehilangan pendengaran.
Butuh bantuan atau punya pertanyaan?
Silakan hubungi kami di (0815) 1353-8888 atau chat langsung kapan saja melalui https://soundlife.id/chat.
Kami siap membantu dan memberikan dukungan yang Anda perlukan — kapan pun Anda membutuhkannya.

