Apakah Anda merasa pendengaran di satu telinga lebih baik dibandingkan telinga yang lain? Apakah Anda sering duduk lebih dekat saat berbicara agar bisa menggunakan βtelinga yang lebih baikβ? Atau selalu memakai telinga yang sama saat menerima telepon tanpa disadari? Jika ya, Anda mungkin mengalami gangguan pendengaran unilateral β atau yang dikenal sebagai single-sided deafness (SSD). Kondisi ini lebih umum dan seringkali lebih mengganggu dari yang banyak orang bayangkan.
Seberapa Umum Gangguan Pendengaran Unilateral?
Banyak orang tidak menyadari bahwa mereka memiliki gangguan pendengaran unilateral karena masih bergantung pada telinga yang lebih kuat. Namun, penelitian menunjukkan bahwa kondisi ini memengaruhi banyak orang di seluruh dunia.
Statistik Global Pada Orang Dewasa
- Studi dari Harvard Medical School menemukan bahwa 7,2% orang dewasa memiliki bentuk gangguan pendengaran unilateral.
- SSD yang lebih berat memengaruhi 0,11% hingga 0,14% orang dewasa (1β1,4 per 1.000).
- Survei nasional Korea Selatan menemukan 5,55% orang dewasa mengalami gangguan pendengaran unilateral.
Statistik Global Pada Anak-anak
- 0,3 hingga 1 per 1.000 bayi baru lahir mengalami UHL.
- 20%β50% gangguan pendengaran kongenital hanya terjadi pada satu telinga.
- Dari 52.878 anak yang disaring, 0,36% didiagnosis SSD.
Apa Penyebab Gangguan Pendengaran Unilateral?
Gangguan pendengaran unilateral terjadi ketika satu telinga memiliki pendengaran yang lebih lemah atau tidak berfungsi sama sekali. Penyebabnya meliputi:
- Trauma kepala atau benturan
- Cedera fisik pada telinga
- Tekanan pada saraf pendengaran
- Infeksi virus atau bakteri
- Penyakit Meniere
- Kondisi bawaan sejak lahir
- Kehilangan pendengaran mendadak
Mengapa Pendengaran Dua Telinga Itu Penting?
Sistem pendengaran kita dirancang untuk menerima suara dari kedua telinga. Ketika satu telinga tidak berfungsi optimal, kita dapat mengalami:
- Kesulitan mengetahui arah sumber suara
- Kesulitan mendengar dari arah telinga yang lemah
- Sering melewatkan bagian percakapan
- Kesulitan mendengar di lingkungan yang bising
Dengan dua telinga yang sehat, kita menikmati:
- Pemahaman percakapan yang lebih baik
- Komunikasi yang lebih jelas
- Akurasi lokalisasi suara yang lebih tinggi
- Kemampuan fokus di tengah kebisingan
Opsi Perawatan Non-Bedah untuk UHL
1. Alat Bantu Dengar Konvensional
Dapat dipasang pada telinga yang lebih lemah untuk mengembalikan suara dan memperbaiki kejernihan. Banyak pengguna dengan UHL ringan hingga sedang mendapatkan manfaat besar.
2. Sistem CROS dan Bi-CROS
Pilihan terbaik untuk kondisi berat atau sangat berat, ketika alat bantu dengar tidak cukup membantu.
Cara kerja:
- Mikrofon ditempatkan pada telinga yang lemah
- Suara dikirim secara nirkabel ke telinga yang lebih baik
- Pengguna dapat mendengar suara dari kedua sisi
Merek seperti Phonak, ReSound, dan Signia menawarkan sistem yang sangat efektif.
3. Alat Bantu Dengar Konduksi Tulang (BAHA)
Cocok untuk atresia, microtia, anotia, cairan telinga kronis (CSOM), atau SSD tanpa pendengaran yang tersisa.
4. Sistem Phonak Roger
Membantu meningkatkan kejelasan suara hingga 10 dB di lingkungan yang bising.
Opsi Perawatan Bedah
Implan Koklea
Menstimulasi saraf pendengaran secara langsung dan membantu pengguna SSD yang tidak lagi terbantu oleh alat bantu dengar.
Implan BAHA
Memanfaatkan getaran tulang dan sangat efektif untuk SSD, gangguan konduktif, atau campuran.
Hubungi SOUNDLIFE hari ini untuk pemeriksaan pendengaran atau konsultasi.
π± WhatsApp: (0815) 1353-8888
π¬ Chat langsung: https://soundlife.id/chat
Pendengaran lebih baik dimulai dari SOUNDLIFE.

