Tiba-Tiba Telinga Tidak Mendengar? Bisa Jadi Kamu Mengalami Kehilangan Pendengaran Mendadak (SSNHL)
Pernahkah kamu bangun pagi lalu merasa ada yang aneh dengan telingamu? Saat sikat gigi, menjawab telepon, atau sekadar duduk diam — tiba-tiba satu telinga terasa “mati”. Tidak ada suara keras sebelumnya, tidak jatuh, tidak sakit. Hanya... hening di satu sisi.
Kamu menekan telinga, berharap ada yang tersumbat. Mencoba menguap, menelan, atau menggerakkan rahang. Tapi tetap saja — tidak ada perubahan.
Banyak orang mengira ini cuma “telinga ketutup” atau efek sisa pilek. Tapi sebenarnya, bisa jadi kamu mengalami kehilangan pendengaran mendadak, atau dalam istilah medis disebut Sudden Sensorineural Hearing Loss (SSNHL) — sebuah kondisi darurat medis yang harus segera ditangani agar pendengaran bisa pulih.
Apa Itu Kehilangan Pendengaran Mendadak (SSNHL)?
SSNHL adalah kondisi kehilangan pendengaran sensorineural yang terjadi secara tiba-tiba — biasanya dalam waktu kurang dari 72 jam. Dalam kondisi ini, pendengaran bisa turun hingga 30 desibel atau lebih tanpa penyebab jelas.
Kebanyakan kasus kehilangan pendengaran mendadak hanya menyerang satu telinga. Para ahli menduga hal ini disebabkan oleh gangguan aliran darah mikro atau peradangan saraf pendengaran di telinga bagian dalam.
Penyebab SSNHL yang Sering Terjadi
- Infeksi virus (setelah flu berat atau demam tinggi)
- Gangguan pembuluh darah di telinga bagian dalam
- Masalah autoimun yang menyerang jaringan saraf
- Perubahan tekanan mendadak atau benturan ringan
Penelitian di Seoul National University Hospital menemukan bahwa pasien dengan riwayat demam tinggi dalam dua minggu terakhir lebih rentan terhadap SSNHL. Ini menunjukkan bahwa sistem imun dan infeksi virus bisa memengaruhi saraf pendengaran.
Kenapa Kehilangan Pendengaran Mendadak (SSNHL) Harus Segera Ditangani?
“Golden window” atau jendela emas pemulihan SSNHL adalah dalam 72 jam pertama sejak gejala muncul.
Menurut penelitian dari Harvard Medical School, pasien yang mendapatkan pengobatan dalam 48–72 jam pertama memiliki tingkat kesembuhan di atas 70%. Tapi setelah tiga hari, peluang ini bisa turun drastis hingga di bawah 30%.
Perawatan umum untuk kehilangan pendengaran mendadak meliputi pemberian kortikosteroid untuk mengurangi peradangan saraf pendengaran, serta terapi pendukung seperti vitamin neurotropik atau terapi hiperbarik.
Intinya: jangan menunggu. Begitu kamu merasa satu sisi telinga tiba-tiba tidak mendengar, segera periksa ke dokter THT atau datang ke pusat pendengaran profesional seperti SOUNDLIFE.
Jika Pendengaran Tidak Kembali, Apa Masih Bisa Dibantu?
Tentu bisa! Jika SSNHL menyebabkan kehilangan pendengaran permanen di satu sisi, kamu bisa menggunakan teknologi modern seperti CROS (Contralateral Routing of Signals). Teknologi ini memindahkan suara dari telinga yang “mati” ke telinga yang sehat, sehingga kamu tetap bisa mendengar arah suara dengan alami.
Banyak pengguna CROS Hearing Aid merasakan perbedaan besar — mereka bisa kembali aktif berinteraksi, mendengar percakapan di tempat ramai, dan merasa percaya diri lagi.
🎥 Testimoni Pasien: Pengalaman Menggunakan Alat Bantu Dengar CROS
🎥 Testimoni Pasien: Pengalaman Menggunakan Alat Bantu Dengar CROS
Dampak SSNHL Jika Dibiarkan Tanpa Penanganan
Kehilangan pendengaran mendadak bukan hanya masalah telinga — tapi juga bisa memengaruhi otak dan kesejahteraan emosional. Berdasarkan studi dari Johns Hopkins University dan WHO, gangguan pendengaran yang tidak ditangani bisa meningkatkan risiko depresi, isolasi sosial, dan bahkan penurunan fungsi kognitif hingga dua kali lipat.
SOUNDLIFE Siap Membantumu Pulih dari Kehilangan Pendengaran Mendadak (SSNHL)
Kehilangan pendengaran mendadak memang mengejutkan — tapi kamu tidak sendiri. Di SOUNDLIFE Hearing Center, kami siap membantu kamu dengan pemeriksaan lengkap, konsultasi dengan ahli pendengaran, dan solusi CROS Hearing Aid dari Phonak serta ReSound.
Hubungi kami di (0815) 1353-8888 atau chat langsung di soundlife.id/chat. Waktu adalah segalanya — jangan tunggu sampai telinga benar-benar hening.
Ingat: perbedaan antara hening dan mendengar bisa jadi hanya tiga hari.

