Mengapa Kita Memiliki Kotoran Telinga atau Serumen?

Mengapa Kita Memiliki Kotoran Telinga atau Serumen?

04-August-2025

Memahami Fungsinya, Variasinya, dan Mengapa Anda Tidak Perlu Menggunakan Cotton Bud

Jujur saja kotoran telinga sering dianggap menjijikkan. Banyak orang mengaitkannya dengan kebersihan yang buruk atau langsung ingin membersihkannya saat melihatnya. Tapi faktanya adalah: kotoran telinga itu alami dan memiliki fungsi penting untuk menjaga kesehatan telinga kita.

Dalam artikel ini, mari kita bahas mengapa kita memiliki kotoran telinga, mengapa ada orang yang lebih banyak produksinya, dan apa yang perlu dilakukan jika kotoran telinga menyebabkan masalah.

Apa Itu Kotoran Telinga?

Kotoran telinga dalam istilah medis disebut serumen adalah kotoran yang diproduksi oleh kelenjar di saluran telinga. Meskipun terkesan kotor, sebenarnya zat ini sangat berguna.

Kotoran telinga terdiri dari:

  • Zat yang keluar dari kelenjar minyak dan keringat di saluran telinga
  • Sel kulit mati
  • Rambut halus
  • Debu dan partikel lain dari lingkungan

Kotoran telinga bukanlah kotoran seperti yang sering dianggap. Justru, itu adalah tanda bahwa telinga Anda bekerja dengan baik.

Mengapa Kita Membuat Kotoran Telinga?

Percaya atau tidak, kotoran telinga memiliki banyak fungsi penting yang membantu menjaga kesehatan telinga Anda:

  • Menjaga kelembapan saluran telinga agar tidak kering dan gatal.
  • Menghalang debu dan kotoran agar tidak masuk ke bagian dalam telinga.
  • Menyerap sel kulit mati dan partikel asing, membantu membersihkan telinga secara alami.
  • Bertindak sebagai penghalang terhadap bakteri, jamur, dan serangga.
  • Bergerak keluar secara alami saat Anda berbicara atau mengunyah, membuat kotoran keluar.

Jadi sebenarnya, kotoran telinga adalah mekanisme perlindungan alami tubuh.

Kenapa Ada Orang yang Lebih Banyak Kotoran Telinganya?

Seperti warna mata atau tekstur rambut, kotoran telinga juga berbeda pada tiap orang. Beberapa faktor yang memengaruhinya antara lain:

  • Genetik: Gen menentukan apakah kotoran telinga Anda “basah” (lengket dan kekuningan) atau “kering” (ringan dan bersisik).
  • Usia: Seiring bertambahnya usia, kotoran telinga bisa menjadi lebih kering dan sulit keluar dengan sendirinya.
  • Lingkungan: Lingkungan yang berdebu atau kotor dapat membuat telinga memproduksi lebih banyak serumen sebagai perlindungan.
  • Kesehatan dan pola makan: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kondisi tubuh dan pola makan bisa memengaruhi produksi serumen.

Memiliki kotoran telinga bukan berarti Anda jorok. Justru itu menunjukkan bahwa telinga Anda berfungsi dengan baik.

Pemakaian Headset atau Alat Bantu Dengar Bisa Menyebabkan Penumpukan Kotoran

Pemakaian perangkat yang masuk ke telinga seperti headset, earphone, alat bantu dengar, atau pelindung telinga dapat meningkatkan risiko penumpukan kotoran telinga.

Alasannya:

  • Perangkat ini menghambat aliran keluar alami kotoran telinga.
  • Dapat menyebabkan iritasi atau memerangkap panas dan kelembapan, yang memicu lebih banyak produksi serumen.
  • Penggunaan jangka panjang bisa mendorong serumen ke bagian yang lebih dalam, sehingga sulit dibersihkan secara alami.

Jika Anda sering menggunakan perangkat seperti itu, waspadai gejala seperti telinga terasa penuh, gatal, pendengaran seperti teredam, dan segera konsultasikan ke tenaga kesehatan profesional jika perlu.

Tidak Perlu Membersihkannya Setiap Hari

Kebanyakan orang tidak perlu membersihkan kotoran telinga secara rutin. Bahkan, sering kali telinga membersihkan dirinya sendiri secara alami.

Ketika kotoran telinga terbentuk, ia akan perlahan bergerak ke luar, membawa debu dan kotoran keluar. Membersihkan telinga dengan cotton bud justru dapat mengganggu proses alami ini.

Menggunakan Cotton Bud Bisa Berbahaya

Memasukkan cotton bud (atau benda apa pun) ke dalam saluran telinga dapat menimbulkan berbagai risiko:

  • Mendorong kotoran lebih dalam, menyebabkan sumbatan atau impaksi.
  • Melukai saluran telinga atau bahkan merobek gendang telinga.
  • Menimbulkan nyeri, tekanan, atau gangguan pendengaran sementara.
  • Meningkatkan risiko infeksi jika bakteri terperangkap di dalam telinga.
Ada alasan mengapa kemasan cotton bud mencantumkan peringatan: “Jangan masukkan ke dalam saluran telinga. Dapat menyebabkan cedera.”

Dan sekarang Anda tahu alasannya. Letakkan cotton bud-nya.

Kotoran Telinga Bukan Tanda Tidak Higienis

Salah satu mitos yang paling umum adalah bahwa kotoran telinga berarti seseorang tidak bersih. Faktanya, kotoran telinga menunjukkan bahwa sistem perlindungan telinga Anda bekerja.

Ini alami. Ini melindungi. Dan dalam banyak kasus, tidak perlu dibersihkan.

Kapan Harus Diatasi? (Cerumenosis)

Terkadang, kotoran telinga menumpuk hingga menyebabkan gejala seperti telinga terasa penuh, nyeri, denging (tinnitus), atau gangguan pendengaran. Kondisi ini disebut cerumenosis.

Jika Anda mengalaminya, berikut beberapa langkah yang bisa Anda lakukan:

  • Gunakan obat tetes telinga: Tetes pelunak kotoran telinga bisa membantu melarutkan serumen secara bertahap. Setelah beberapa hari, bisa dibilas dengan air hangat saat mandi.
  • Konsultasikan dengan tenaga medis: Dokter atau profesional kesehatan bisa memeriksa dan membersihkannya secara aman dengan alat khusus atau sedotan lembut.

Yang sebaiknya tidak dilakukan: Jangan mencoba mengorek sendiri dengan cotton bud, penjepit, peniti, atau benda lain. Itu bisa memperburuk kondisi.

Kesimpulan

Kotoran telinga mungkin tampak menjijikkan, tapi sebenarnya adalah bagian penting dari sistem pertahanan tubuh Anda. Ia menjaga kelembapan, melindungi, dan membersihkan telinga Anda secara otomatis.

Jika Anda merasa terganggu dengan kotoran telinga, ingat: kotoran bukan musuh, cotton bud bukan solusi.

Jadi lain kali Anda ingin membersihkan telinga dengan cotton bud, pikirkan kembali. Percayalah pada proses alami tubuh Anda. Dan jika ragu, konsultasikan ke tenaga profesional.