Pentingnya Pemeriksaan Pendengaran Anak
Pendengaran merupakan aspek penting dalam perkembangan anak. Ia memainkan peran vital dalam perkembangan bahasa, komunikasi, interaksi sosial, dan pembelajaran. American Academy of Pediatrics merekomendasikan agar semua bayi baru lahir menjalani pemeriksaan pendengaran sebelum meninggalkan rumah sakit atau dalam satu bulan pertama kehidupan. Selain itu, anak-anak sebaiknya memeriksa pendengarannya secara teratur saat mereka tumbuh.
Jenis Tes Pendengaran Anak
Tes pendengaran untuk anak memerlukan teknik khusus dibandingkan dengan orang dewasa. Beberapa tes dapat digunakan untuk semua usia, sementara yang lain disesuaikan dengan usia dan kemampuan anak.
-
Bayi Baru Lahir:
-
Otoacoustic Emissions (OAE):
Tes cepat dan non-invasif untuk mengukur suara yang dihasilkan telinga bagian dalam sebagai respons suara. Earphone kecil ditempatkan di telinga bayi, menghasilkan suara klik lembut, lalu mikrofon merekam respons telinga. Tidak menyakitkan dan hanya beberapa menit.
-
Auditory Brainstem Response (ABR):
Mengukur aktivitas listrik saraf pendengaran dan batang otak sebagai respons suara. Elektroda ditempatkan di kepala bayi, dan suara klik diberikan melalui earphone. Tes ini juga cepat dan tidak menyakitkan.
Bayi dengan gangguan pendengaran sebaiknya diidentifikasi sebelum usia 3 bulan agar pengobatan dimulai sebelum usia 6 bulan untuk perkembangan bicara dan bahasa optimal.
-
Otoacoustic Emissions (OAE):
-
Bayi:
-
Behavioral Observation Audiometry (BOA):
Melibatkan pengamatan respons bayi terhadap suara melalui earphone atau speaker. Bayi ditempatkan di pangkuan pengasuh, dan pengamat mencatat respons seperti pergerakan kepala atau mata.
-
Behavioral Observation Audiometry (BOA):
-
Balita:
-
Conditioned Play Audiometry (CPA):
Anak merespons suara melalui permainan, misal meletakkan mainan di ember. Digunakan untuk menentukan ambang pendengaran anak. Cocok untuk anak >2 tahun.
-
Visual Reinforcement Audiometry (VRA):
Anak dilatih menoleh ke sumber suara dan diberikan penguatan visual saat respons benar. Digunakan untuk anak usia 6 bulan – 2 tahun.
-
Conditioned Play Audiometry (CPA):
-
Anak Lebih Tua (>5 tahun):
-
Pure Tone Audiometry:
Menggunakan earphone untuk mendengar suara dengan volume dan pitch berbeda. Anak diminta merespons sesuai kemampuan.
-
Tympanometry (Impedance Audiometry):
Mendeteksi fungsi telinga tengah. Tidak menentukan kemampuan mendengar, tetapi membantu menemukan perubahan tekanan. Membutuhkan anak duduk tenang.
-
Pure Tone Audiometry:
Kapan Pemeriksaan Pendengaran Dilakukan?
-
Satu bulan pertama setelah lahir:
Skrining pendengaran bayi baru lahir, biasanya dilakukan sebelum keluar rumah sakit.
-
Usia 6 bulan – 5 tahun:
Tes tambahan dilakukan jika ada kekhawatiran terhadap pendengaran anak sebagai bagian dari evaluasi perkembangan.
Penting bagi orang tua untuk mendeteksi masalah pendengaran sejak dini karena dapat mempengaruhi bicara, bahasa, keterampilan sosial, dan pendidikan anak. Dengan intervensi awal, sebagian besar anak dengan gangguan pendengaran dapat belajar beradaptasi dan hidup sukses. Banyak sekolah kini juga mengharuskan tes pendengaran sebelum mendaftar.
Ingin memeriksa pendengaran anak Anda?
Hubungi kami di (0815) 1353-8888 atau chat langsung melalui https://soundlife.id/chat. Tim kami siap membantu menemukan solusi pemeriksaan pendengaran terbaik untuk anak Anda.

